Selasa, 29 Mei 2012

Makanan Penyebab Alergi

Usia 3 bulan Dhia didiagnosis menderita alergi, soalnya waktu saya makan telur, matanya yang emang belekannya nggak hilang2 jadi nambah parah malah nyampe bengkak... kasiaan banget, udah gisik2 melulu n nangis rewel T.T
ya udah saya search aja di inet mengenai makanan apa aja yang bisa nimbulin alergi... n OMG ternyata banyak pantrangannya lho para bunda skalian, malah makanan paling favorit juga dilarang, coz saya kan ASI eksklusif jadi otomatis apa yang saya makan ya dikonsume juga ma dd Dhia...
biar ilmu saya bisa di share sama bunda semua, semoga bermanfaat ya Bun ^_^
Di bawah ini beberapa makanan yang sering menyebabkan timbulnya reaksi alergi pada bayi.
Susu sapi. Alergi susu, termasuk produk susu lainnya seperti keju, mentega, cokelat, dan es krim, adalah alergi makanan yang paling umum terjadi pada anak. Untuk menghindari resiko alergi terhadap susu sapi, sebaiknya bayi mendapatkan ASI sampai umur 2 tahun. Meskipun bagi bayi yang alergi susu sapi, terkadang Bunda juga harus diet susu sapi karena bisa terkonsumsi olehnya melalui ASI. Namun jika karena alasan medis Bunda tidak bisa memberikan ASI, dan terbukti si kecil mengalami alergi susu sapi, Bunda bisa memberikan susu formula yang hipoalergenik atau bahkan susu kedelai. Bunda juga harus waspada dalam memberikan makanan olahan kepada bayi, karena banyak produk olahan yang mengandung susu protein, termasuk kasein. Jika bayi alergi terhadap susu sapi, kemungkinan besar susu kambing pun tidak aman dikonsumsi olehnya.
Telur adalah penyebab alergi paling umum kedua pada anak. Jika si kecil alergi terhadap telur, Bunda perlu waspada terhadap mie, mayones, dan makanan olahan lainnya yang mengandung telur.
Kacang-kacangan. Kacang tanah, kacang kedelai, kacang mede, kenari, dan makanan yang mengandung kacang sebaiknya tidak diberikan kepada bayi dari keluarga dengan riwayat alergi sampai dia berusia setidaknya 3 tahun. Sama seperti susu dan telur, Bunda harus waspada sebelum memberikan makanan yang biasanya mengandung kacang, seperti saus atau makanan ringan. Selain itu, jangan memberi segala jenis kacang secara utuh pada anak balita karena berisiko tersedak.
Makanan laut seperti ikan, kepiting, udang, lobster, kerang, cumi-cumi dapat menyebabkan reaksi alergi pada sebagian bayi. Bunda sebaiknya tidak memberi ikan laut seperti salmon, tuna, tenggiri pada bayi sebelum dia berusia 6 bulan. Jika setelah usia bayi mencapai 6 bulan dan terbukti bayi tidak alergi terhadap ikan, karena pada usia ini sistem kekebalan tubuh si kecil semakin matang. Bunda bisa memasukkan ikan dalam menu makanan sehari-hari bayi. Namun untuk makanan laut lainnya seperti kepiting, udang, lobster, kerang, cumi-cumi tidak disarankan diberikan sebelum bayi berusia 12 bulan. Bunda juga perlu hati-hati terhadap masakan yang mengandung saus ikan atau saus tiram.
Sereal yang mengandung gluten. Gluten adalah protein yang ditemukan dalam biji-bijian seperti gandum, gandum hitam, gandum barley dan gandum oat. Jika terbukti bayi mengalami reaksi alergi terhadap produk yang mengandung gluten, Bunda bisa mencari produk makanan yang berlabel 'bebas gluten' dan semua makanan yang berbahan dasar terigu.
Ada baiknya Bunda menghindari makanan yang bisa menjadi pemicu alergi sampai sistem kekebalan tubuh bayi terbentuk dahulu, agar tubuh bayi bisa menerima makanan sehat ini secara aman. Seiring dengan usia dan kematangan imunitas bayi yang semakin baik, reaksi alergi terhadap makanan pun akan menghilang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar