Sabtu, 30 Mei 2009

Kesunyian Hati

Dalam termenung ku sendiri
terkesiap didalam heningnya hati
tak tersadar diri ini, kesunyian hati merambati tiap-tiap jengkal aortaku
denyut nadi tak terkira adanya
hanya aku... hanya aku yang ada
disini, disaat ini...

Senin, 18 Mei 2009

Angels and Demons


Masih ingat Da Vinci Code??? kalo yang suka baca novel thiller tebal karya Dan Brown pasti udah tahu apa yang dimaksud ma judul diatas, palagi ma kalian yang hobi banget nonton film2 tom hanks atw film2 bergenre thiller pasti udah pada nonton soalnya tuh film dah tayang di Bioskop mulai tanggal 15 kemarin.

Saya sendiri belum nonton, tapi seperti yang sudah2 filmnya nggak bakalan jauh dari novelnya. Angels and Demons pada awalnya menceritakan mengenai pertikaian 2 kelompok yaitu antara kelompok Religis dengan kelompok Illiminatis. Robert Langdon (Tom Hanks) diminta oleh Ketua CERN (Organisasi Ilmuwan Eropa) untuk mencari Pembunuh seorang ilmuwan Fisika yang terbunuh di rumahnya dengan meninggalkan cap sebuah organisasi yang terbilang berbahaya yaitu organisasi Illuminati. seperti yang diketahui bahwa Robert Langdon bukanlah seorang intel atau detektif tetapi seorang guru besar ilmu sejarah ahli simbol (simbologis), karena kemampuannya dipercaya mampu membantu terungkapnya misteri pembunuhan tersebut.

novel ini melibatkan organisasi persaudaraan illuminati, para ilmuwan dan tentu saja pihak gereja katholik vatikan. Pembunuhan tersebut dilakukan oleh seorang psikopat yang ditulis oleh Dan Brown sebagai Hassasin (baca: Assasin) dan anehnya berbahasa Arab!!!
Dalam Novel tersebut, saya tertarik dengan penyampaian seorang Leonardo Vetra (ilmuwan yang terbunuh) dan Vittoria Vetra mengenai hubungan antara ilmu pengetahuan dengan Agama dimana Ilmu pengetahuan saling bertolak belakang dengan Agama (Katholik). Padahal dalam Islam, IPTEK itu sudah terangkum dalam Al-Qur'an! Seperti yang kita semua ketahui para Ilmuwan Islam mengambil bahan-bahan untuk mengemukakan sisi ilmiah berdasarkan Al-Qur'an, namun orang2 barat hanya mengakui sebagian ilmuwan saja dan selebihnya malah di akui oleh bangsanya.

kepada ikhwanul muslimin semoga dapat dijadikan cerminan buat kita, bahwa sebuah film dapat berpengaruh besar terhadap pola pikir umat, mudah-mudahan dapat dijadikan renungan bahwa harus ada gebrakan baru dalam dunia Islam untuk memperbaiki pola pikir yang telah jauh condong ke barat, dan bagi para sineas agar tergugah untuk memfilmkan tokoh-tokoh muslim atau film2 Islam dengan genre yang tidak hanya percintaan tetapi juga genre lainnya yang didalamnya memuat dakwah.

Catatan:
saya tidak mengerti mengapa Dan Brown mengidentifikasikan seorang pembunuh berbahasa arab, apakah dia beranggapan bahwa terorisme itu berasal dari Arab? hmmm....

Senin, 11 Mei 2009

KETIKA

Ketika…
Semua manusia berada dalam kegelisahan
Menunggu hari pembalasan
Dimanakah penolong itu kan datang
Dimanakah mereka bersembunyi…
Sementara sangsakala semakin mendekati mulut sang malaikat
Dimanakah mereka… yang berjanji untuk menolong dikala maut menjemput
Tertegun ingat kan dosa-dosa yang telah lalu
Dosa yang terasa dan diingat
Entah berapa dosa yang terlupa dan tak terasa
Ya….Robb… apakah saat maut kan menjemput semuanya baru terasa?

Ketika…
Kemewahan membius bagaikan surga
Hiruk pikuk kerja menyabung nyawa di dunia
Buat lupa akan keagungan pemberi rezeki
Entah berapa tetes keringat yang telah terbuang
Entah harta apa yang tertelan
Halal atau haram semua terasa samar
Ya… Robb… apakah saat maut kan menjemput semuanya baru terasa?

Ketika…
Waktu yang bergulir terasa begitu cepat
Anak kecil cepat tumbuh menjadi dewasa seketika
Pekarangan terasa menjadi sempit
Udara semakin terasa pengap, panas dan bau
Tubuh seakan tak inginkan lagi menopang nyawa
Namun kematian tak tahu kapan kan datang
Ya… Robb… apakah saat maut kan menjemput semuanya baru terasa?

Ketika…
Semuanya terasa terpendar
Kesamaran antara nyata dan maya
Ya… Robb… apakah saat maut kan menjemput semuanya baru terasa?

Minggu, 10 Mei 2009

Road to Dago Pakar

Bandung, 10 Mei 2009 (14.30 WIB)
Katanya kalo pergi ke Bandung nggak kemana2 tu rugi..., jadi diniatin aja buat pergi siang ni.
Tadinya pengen pagi2 setelah sholat subuh, tapi dikarenakan dua mahluk paling kusayangi (my lovely sister) pada juntai sehabis FB-an sampe dini hari pada tidur lagi setelah sholat subuh (ya... Allah ampunilah mereka ^_^), jadi rencana lari pagi batal!!! Akhirnya dengan sedikit pemaksaan dan rayuan, mereka mau juga aku ajak JJS (jalan2 siang).

Langit Dago mulai redup saat itu, tau deh kalo menjelang sore langit Bandung disinyalir kan turunin titik2 hujan yang bergerombol (katanya kalo turun sendiri2 egois, takut disamain sama manusia ^_^), tapi niat yang disusun bulat2 sampe hampir setengah gepeng keukeuh kudu dilaksanain. Ceritanya kita2 dah naek angkot nih, and then.... byurrrrrr hujan turun dengan riangnya serentak di atas langit terminal Dago!!! ya udah "mang putar lagi aja angkotnya" rencana GATOT alias gagal maning!!!, nyampe kos-an si Bungsu hujan nggak turun2 malah langit mendadak cerah ceria mentereng. Ya Allah... apakah kini kau ijinkan kami tuk JJS lagi?, si Bungsu akhirnya nyaranin pergi ke curug dago aja, tapi jalan kaki! ya... kupikir nggak salah juga kalo JJS-nya jalan kaki kan sama2 jalan....

Jalan, jalan, dan jalan terus..., pegel2 deh nih kaki! eh kita (aku ma adikku yang ke-2) dibawa si Bungsu muter2 sekitar Jl. Dago Utara, rada bingung juga nih, apa si Bungsu lupa treknya ya??? "de... kamana deui atuh jalanna?" tanyaku
"hehehe... duka teh bingung ieu ge, harusnya di sebelah sini teh ada tangga seribu, tapi sekarang kok nggak ada ya?" ujarnya kebingungan
dan akhirnya... semua membisu!!!
Putar Balik ke jalan yang tadi...
Telpon temen yang tau jalan, cuma dibilangin " ntar ke Dago I terus nganan terus ngiri" ya udah kita ikuti petunjuk kedua, dan ... setelah nganan ngiri OK! tada.... we back to the first road!!!! Astaghfirullah... penunjuk jalan ma yang ditanyain buat nunjukin jalan sama2 ga beres nih nggak da bakat jadi guide! "ya udah teh, pulang aja yuk!" ujar adik ke-2 " lagian si Mamah udah nge-bel terus disuruh pulang ke Cianjur siang keneh"
ya udah... mari pulang, marilah pulang, marilah pulang bersama2...

weits belum The end...

di tengah perjalanan pulang ke kos-an si Bungsu nyeletuk "teh gimana kalo ke Sekolah Alam?" seperti ada energi baru yang memancar, kekecewaan tadi memuai di udara dan dengan semangat baru kita langkahkan lagi kaki2 ni menjajaki jalan ke arah Sekolah Alam yang kata si Bungsu "paling cuma 1/2 jam-an dari sini" well sebagai mantan atlet pejalan kaki tingkat TK se- kampung, 1/2 jam di jalan aspal sih... SIAPA TAKUT!!!.

"jadi... abis ini kemana lagi de?" tanyaku bingung ngeliatin si Bungsu celingak celinguk dan secara refleks mulai mikir kemungkinan kesasar lagi... WHAT!!!

"teh tuh aya papan!" adiku yang ke-2 nunjuk ke arah papan yang bertuliskan "SEKOLAH ALAM, Jl. Cikalapa II", nooooh... jadi diterusin deh tuh perjalanan (no time for ngeluh)

Sekolah Alam dan ketemu, tapi... yang bikin penasaran malah bukan ada apa dengan Sekolah Alam, tapi ada apa dengan suara gemuruh di seberang sana... and then, bukannya masuk ke dalam sekolah eh... malah diterusin nyusurin tuh gemuruh sampe terlihat "wah.... ada air!!!"

Curug Dago terlihat indah dan sedikit "horor", trek tuk menuju ke depan curug bisa dibilang curam dan leueur alias licin walaupun sudah di semen, namun keindahan curug bisa menghilangkan kekecewaan pabaliut di jalan tadi. Dan... photo2 deh!!!

Subhanallah... Allah memang tidak akan pernah mengecewakan hambanya. Dari lika-liku tadi, dari mulai tersesat dan terus berputar putar di jalan yang sama sampai akhirnya dengan niatan yang berbeda, Allah menuntun kita bertiga ke niatan awal.

Dari pengalaman tadi, aku mengambil suatu himah. Bahwa apapun niat awal kita, jika kita mau berusaha dan pantang menyerah, walaupun sempat gagal tetapi terus mencoba, dan akhirnya niatan awal kita ganti dengan niatan baru, Allah kan membimbing kita tuk terus menuju ke niatan awal.

Ternyata, aku tak salah memilih tempat tuk hilangkan kepenatan, dan kegundahan serta keragu-raguan yang sempat bercokol di otakku. Aku semakin yakin bahwa Allah kan pilihkanku yang terbaik.

Ya... Allah hanya kepada-Mu aku berserah diri, dan tunjukkanlah bagiku jalan yang lurus itu jalan yang Engkau ridhoi dan Engaku rahmati.

Sabtu, 09 Mei 2009

Journey from Sukabumi to Bandung

Sukabumi, 14.30 wib :
berangkat ke kampus... and alone dikirain da orang kok libur ga ngasih tau sih BT!!! dan tada... sial... baru ngeh kalo tanggal merah :(
Sukabumi, 14.45 wib :
beuh... akhirnya ku jalankan kaki ini walaupun terseok karena menanggung beban sebuah ransel di punggung yang isinya hampir 6 kg (mungkin, nggak sempat ngilo sih) wufffs... beraaaaat!!!. Akhirnya setelah menimbang-nimbang antara Cianjur atau Bandung, kuputuskan next destination is Bandung! Kalutku membawaku ke sana! Bandung... sebuah kota yang kupikir kan bisa mengupgrade otakku yang sedang kusut.
Hari ini begitu menyesakkan!!! Tak pernah aku kira, hadirnya seseorang akan menimbulkan suatu ketakutan yang sangat bagiku. Sukabumi menjadi begitu kaku dan dingin, terbayang saat ba'da sholat dzuhur tadi, entah mengapa kenangan-kenangan akan dosa-dosa lama itu muncul dan aku sangat ketakutan, aku takut kembali salah menapaki jalan yang telah kupilih ini, aku takut kesalahan lama itu terulang kembali.
Kini... kuberada dalam sebuah Bis yang kan menuntunku ke Bandung, kulihat langit sore Sukabumi dari balik jendela, hmm... sedikit mendung! kukira sebentar lagi pasti hujan kan menyapukan sisa-sisa panas di atas tanah-tanah itu. Awal Mei... cuaca masih belum bisa terprediksikan.
"Ya Allah... apalah hambamu ini selain hamba yang tak berguna..."
astaghfirullah... kembali kurasakan hati ini begitu sesak teringat kekecewaan dan kekhawatiran yang menyeruak seketika.
"Ya Allah... hamba memang bukanlah hambamu yang baik, tapi hamba yakin Engkaulah yang kan menuntun hamba ke jalan yang benar, jalan yang Engkau ridhoi".
kepedihan yang datang sepersekian detik itu telah menuntunku kembali, ke saat-saat yang ingin ku lupakan, saat yang mampu menggoyahkan niat baikku tuk melangkah maju. Tapi ku tak boleh berhenti! Karena Allah aku tak boleh berhenti!
15.45 Wib:
Adzan Ashar berkumandang!!! Alhamdulillah masih ada wudhu, jadi bisa sholat di perjalanan.
Sukaraja...
tiba-tiba seseorang telah duduk di sampingku. Dengan semua kegalauan ini, aku tak ingin berbicara dengan siapapun, namun orang itu menyapaku duluan. Errrggghh.. malas-malasan aku menjawabnya, tapi sepertinya orang itu tidak memperhatikanku mungkin karena ia juga sedang dalam kekacauan... well itu terlihat dari intonasi bicaranya yang terkesan linglung. Dan ternyata dia memang sedang linglung! laki-laki itu berasal dari Jakarta, baru menapaki Sukabumi dan akan pergi ke Cianjur. Seorang sales manager sebuah produsen sepatu pergi ke suatu tempat dengan hanya bermodalkan info yang tidak akurat! bayangkan saja bagaimana kesalnya menunggu Bis yang disebutkan oleh anak buahnya selama hampir 1/2 jam! "bisa-bisanya tuh anak ngasih tau kalo mo ke Cianjur harus pake Bis L***YA. Saya nunggu di sini 1/2 jam dan bis itu tidak muncul-muncul, dan saya terus menunggu seperti orang bodoh sementara bis lain meluncur di hadapan saya. eh... nyatanya semua bis dari Sukabumi ke arah Bandung ternyata melewati Cianjur!". ucap laki-laki itu kesal...
Sebuah intermezo pikirku, dalam kesesakkan ini Allah telah mengirim seseorang untuk memperingatkanku bahwa yang sedang kesusahan itu tidak hanya aku, dan seperti orang itu aku harus terus melangkah walaupun kesempatan-kesempatan di hadapanku berlalu begitu saja, namun pada akhirnya aku pasti menemukan kepastian itu! Kepastian yang telah Allah janjikan kepadaku.
Ku lihat dari balik jendela, hamparan sawah yang menghijau di sepanjang jalur Cianjur ke arah Bandung seperti sebuah terapi yang membuat hatiku menjadi begitu tentram. Aku yakin perjalanan ini kan membuahkan sesuatu yang berharga bagiku, dan ku harap esok kan menjadi lebih baik!