Sabtu, 09 Mei 2009

Journey from Sukabumi to Bandung

Sukabumi, 14.30 wib :
berangkat ke kampus... and alone dikirain da orang kok libur ga ngasih tau sih BT!!! dan tada... sial... baru ngeh kalo tanggal merah :(
Sukabumi, 14.45 wib :
beuh... akhirnya ku jalankan kaki ini walaupun terseok karena menanggung beban sebuah ransel di punggung yang isinya hampir 6 kg (mungkin, nggak sempat ngilo sih) wufffs... beraaaaat!!!. Akhirnya setelah menimbang-nimbang antara Cianjur atau Bandung, kuputuskan next destination is Bandung! Kalutku membawaku ke sana! Bandung... sebuah kota yang kupikir kan bisa mengupgrade otakku yang sedang kusut.
Hari ini begitu menyesakkan!!! Tak pernah aku kira, hadirnya seseorang akan menimbulkan suatu ketakutan yang sangat bagiku. Sukabumi menjadi begitu kaku dan dingin, terbayang saat ba'da sholat dzuhur tadi, entah mengapa kenangan-kenangan akan dosa-dosa lama itu muncul dan aku sangat ketakutan, aku takut kembali salah menapaki jalan yang telah kupilih ini, aku takut kesalahan lama itu terulang kembali.
Kini... kuberada dalam sebuah Bis yang kan menuntunku ke Bandung, kulihat langit sore Sukabumi dari balik jendela, hmm... sedikit mendung! kukira sebentar lagi pasti hujan kan menyapukan sisa-sisa panas di atas tanah-tanah itu. Awal Mei... cuaca masih belum bisa terprediksikan.
"Ya Allah... apalah hambamu ini selain hamba yang tak berguna..."
astaghfirullah... kembali kurasakan hati ini begitu sesak teringat kekecewaan dan kekhawatiran yang menyeruak seketika.
"Ya Allah... hamba memang bukanlah hambamu yang baik, tapi hamba yakin Engkaulah yang kan menuntun hamba ke jalan yang benar, jalan yang Engkau ridhoi".
kepedihan yang datang sepersekian detik itu telah menuntunku kembali, ke saat-saat yang ingin ku lupakan, saat yang mampu menggoyahkan niat baikku tuk melangkah maju. Tapi ku tak boleh berhenti! Karena Allah aku tak boleh berhenti!
15.45 Wib:
Adzan Ashar berkumandang!!! Alhamdulillah masih ada wudhu, jadi bisa sholat di perjalanan.
Sukaraja...
tiba-tiba seseorang telah duduk di sampingku. Dengan semua kegalauan ini, aku tak ingin berbicara dengan siapapun, namun orang itu menyapaku duluan. Errrggghh.. malas-malasan aku menjawabnya, tapi sepertinya orang itu tidak memperhatikanku mungkin karena ia juga sedang dalam kekacauan... well itu terlihat dari intonasi bicaranya yang terkesan linglung. Dan ternyata dia memang sedang linglung! laki-laki itu berasal dari Jakarta, baru menapaki Sukabumi dan akan pergi ke Cianjur. Seorang sales manager sebuah produsen sepatu pergi ke suatu tempat dengan hanya bermodalkan info yang tidak akurat! bayangkan saja bagaimana kesalnya menunggu Bis yang disebutkan oleh anak buahnya selama hampir 1/2 jam! "bisa-bisanya tuh anak ngasih tau kalo mo ke Cianjur harus pake Bis L***YA. Saya nunggu di sini 1/2 jam dan bis itu tidak muncul-muncul, dan saya terus menunggu seperti orang bodoh sementara bis lain meluncur di hadapan saya. eh... nyatanya semua bis dari Sukabumi ke arah Bandung ternyata melewati Cianjur!". ucap laki-laki itu kesal...
Sebuah intermezo pikirku, dalam kesesakkan ini Allah telah mengirim seseorang untuk memperingatkanku bahwa yang sedang kesusahan itu tidak hanya aku, dan seperti orang itu aku harus terus melangkah walaupun kesempatan-kesempatan di hadapanku berlalu begitu saja, namun pada akhirnya aku pasti menemukan kepastian itu! Kepastian yang telah Allah janjikan kepadaku.
Ku lihat dari balik jendela, hamparan sawah yang menghijau di sepanjang jalur Cianjur ke arah Bandung seperti sebuah terapi yang membuat hatiku menjadi begitu tentram. Aku yakin perjalanan ini kan membuahkan sesuatu yang berharga bagiku, dan ku harap esok kan menjadi lebih baik!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar